Garis pakaian dalam yang terlihat
Kenakan pakaian
dalam yang tepat jika memutuskan berpakaian ketat. Garis pakaian dalam
yang terlihat atau visible panty line (VPL) merupakan kesalahan
berbusana yang sering dilakukan para wanita. Garis celana dalam yang
terlihat saat menggunakan rok atau celana ketat berbahan tipis merupakan
kesalahan busana yang harus dihindari. Selain tak sedap dipandang mata,
VPL membuat Anda terkesan “selebor” dan tidak peduli penampilan.
Jika
memutuskan mengenakan dress ketat, pastikan Anda menggunakan celana
dalam dengan desain jahitan 'seamless' atau tak terlihat. Pilihan
lainnya adalah mengenakan celana dalam model G-string atau celana dalam
yang panjang sampai paha.
Melupakan keseimbangan
Untuk
mendapatkan padu-padan yang serasi jangan pernah melupakan
keseimbangan. Perhatikan beberapa aspek ini agar terhindar dari
kesalahan berbusana.
Kecuali Anda akan pergi berenang atau
berjemur, rumus keseimbangan panjang baju tetap berlaku. Memadukan rok
mini dengan atasan yang juga sangat terbuka atau minimalis belum tentu
tepat untuk semua orang. Perhatikan tujuan Anda pergi dan tema acara
yang dihadiri. Kombinasi mini+minimalis umumnya hanya tepat untuk pesta
pantai atau sejenisnya. Selain itu, seimbangkan bawahan mini Anda dengan
atasan yang lebih tertutup, begitu juga sebaliknya.
Keseimbangan
warna sangat penting dalam berbusana. Perhatikan juga proporsi tubuh
dan keserasian padu-padan warna. Rumus umum yang aman adalah memadukan
warna gelap dengan satu warna terang. Jika Anda mengenakan blus oranye,
sebaiknya hindari memakai celana hijau terang jika tak ingin terlihat
seperti wortel. Kenakan bawahan dengan warna gelap untuk menetralisir
warna terang pada atasan Anda.
Garis-garis, polkadot, atau
bunga-bunga? Sebaiknya pilih salah satu jenis motif saja. Memang
beberapa orang sukses memadukan berbagai motif dalam satu busana, tapi
mungkin mereka hanya Lady Gaga atau Nicky Minaj. Begitu juga jika
mengenakan motif garis-garis. Sebisa mungkin hindari terlalu banyak
jenis garis dalam satu kesempatan berbusana. Pilih salah satu, vertikal,
diagonal, atau horizontal. Terlalu banyak jenis garis dalam busana akan
membuat penampilan Anda terlihat “berat”.
Secara umum,
menggunakan dua elemen berbahan denim, apalagi beda warna, merupakan
pilihan yang kurang tepat. Hanya supermodel atau koboi yang tetap
terlihat bergaya dengan paduan tersebut. Jika berencana menggunakan
jaket denim, sebaiknya hindari mengenakan bawahan denim. Denim lebih
menarik jika digunakan satu per satu daripada digunakan sekaligus.
Kusut dan kotor
Ini
kesalahan yang sering dilakukan. Tak ada yang lebih menarik dari wanita
yang tampil serasi dan terawat. Jangan pernah menyepelekan hal kecil
seperti tas atau sepatu yang kotor. Bersihkan sebelum Anda pergi.
Usahakan segera lap sepatu atau tas Anda jika terkena kotoran sewaktu
dalam perjalanan. Pergi berkencan dengan ujung sepatu yang berlumpur dan
hak sepatu yang kotor, berisiko menurunkan poin Anda di mata si dia.
Jika ada kerusakan atau noda pada tas Anda segera bersihkan agar tidak
terlihat kotor.
Baju kusut juga merupakan salah satu kesalahan
yang sering dilakukan. Tak ada alasan untuk hal ini. Anda tak akan
mendapatkan kesan positif apapun dari baju yang kusut. Sempatkan waktu
sejenak untuk menyeterika baju yang kusut agar terlihat lebih rapih dan
menarik. Dengan penampilan yang rapi dan bersih, Anda pasti terlihat
semakin menarik.
Memaksakan diri
Berbusana
yang baik adalah tentang keserasian dan keseimbangan. Karena itu jangan
pernah memaksakan diri, apapun alasannya. Masing-masing bentuk tubuh
memiliki jenis busana yang tepat. Jangan memaksakan diri mengikuti tren
jika tak sesuai dengan kepribadian dan bentuk tubuh.
Untuk yang
memiliki paha dan betis yang besar, jangan pernah memaksakan diri
mengenakan jins yang super ketat. Begitu juga dengan warna rambut.
Pirang umumnya hanya tepat untuk wanita berkulit putih di Eropa atau
Amerika. Terlalu memaksakan diri untuk mengikuti trend dan penampilan
yang tidak sesuai karakteristik tubuh hanya akan menuai cibiran untuk
Anda.
sejarah busana
Sabtu, 21 Januari 2012
Jumat, 20 Januari 2012
TATA BUSANA
Sejarah Busana
Busana berasal dari bahasa sansekerta "bhusana" yang berati pakaian. Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.Pada zaman pr sejarah, manusia belum mengenal busana seperti sekarang. manusia memakai kulit binatang, tumbuh- tumbuhan untuk menutupi tubuh mereka. manusia purba yang hidup di daerah dingin menutupi tubuhnya dengan kulit binatang, misalnya kulit domba yang berbulu tebal. sedangkan manusia purba yang hidup di daerah panas, melindungi tubuh mereka dengan memanfaatkan kulit pepohonan yang direndam terlebih dahulu lalu dipukul - pukul dan dikeringkan. selain itu mereka juga menggunakan dedaunan dan rumput.
Manusia purba sudah mengenal penggunaan asesoris, mereka menggunakan kerang, biji - bijian, dan taring binatang yang disusun sedemikian rupa menjadi asesoris seperti kalung, gelang, dll. Pemakaian asesoris pada jaman purba lebih ditekankan kepada fungsi kepercayaan atau mistis. menurut kepercayaan mereka, dengan memakai benda - benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri dari roh - roh jahat dan agar selalu dihormati. cara lain yang dilakukan yaitu dengan membubuhkan lukisan di tubuh mereka yang dikenal dengan "tattoo".
Perkembangan bentuk busana mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dari penggunaan kulit kayu, kulit binatang, dll manusia akhirnya menemukan teknologi pembuatan kain, yang pada awalnya masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin ( ATBM ). Disinilah manusia mengenal busana dalam arti yang sebenarnya. Walaupun pada awalnya manusia hanya mengenal bentuk pakaian berupa bentuk dasarnya yaitu kutang, poncho, kaftan, pakaian bungkus.
Langganan:
Postingan (Atom)